Rouhani mengatakan, Washington tidak akan berhasil memangkas hubungan ekonomi Iran dengan kawasan dan dunia.
Selain itu, Muntazeri mengatakan praktek korupsi dalam instalasi negara meraja lela
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa negeri persia itu menghadapi tantangan ekonomi terbesar sejak revolusi Islam tahun 1979 dan dia menyalahkan Amerika setelah pengenaan kembali sanksi oleh pemerintahan Trump.
Hubungan antara Washington dan Tehran merenggang sejak Presiden AS, Donald Trump mulai menjabat dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran setelah menarik diri dari perjanjian nuklir.
Sejak setahun lalu, Amerika Serikat telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran dan memiliki rencana untuk melipatgandakan rasa sakit di musim semi ini dengan sanksi yang lebih ketat.
Mohammadi mengatakan Iran akan meningkatkan jumlah kompleks petrokimia menjadi 83, dari 56 saat ini, pada awal 2022. Produksi dan pakan yang digunakan untuk kompleks tersebut akan sangat beragam di tahun-tahun mendatang.
Penerapan kembali sanksi AS telah mencekik ekonomi Iran, membuat negara itu kesulitan mengakses pasokan medis yang sangat dibutuhkan dan memperburuk tingkat pengangguran yang sebelumnya sudah tinggi.
Sektor pertanian juga menunjukkan tingkat pertumbuhan lebih dari sembilan persen antara Juli dan September.
Namun, semua indeks ekonomi Iran selama delapan bulan terakhir menunjukkan, negara itu berhasil mengatasi sanksi dan AS benar-benar salah dalam memperhitungkan.
Keputusan tersebut, merepotkan bank-bank Iran untuk menyelesaikan pembayaran dengan mitra asing.